Oleh : Ided Muhammad
Endless War atau Perang tanpa akhir.
Perang melelahkan ini terjadi di Land of Dawn selama 1.300 tahun lamanya. Perang tersebut menyebabkan umat manusia punah di masa depan dan seluruh Hero yang ada di Land of Dawn terbunuh.
Awal mula terciptanya Endless War II
"Perang tanpa akhir" ini bermula ketika Lord of Abyss telah bangkit di Land of Dawn dalam bentuk yang tidak sempurna. Lord of Abyss mempengaruhi banyak manusia untuk menyembahnya. Semakin banyak manusia menyembah dan mengorbankan dirinya kekuatan Lord of Abyss akan semakin meningkat.
Kebangkitan kekuatan Lord of Abyss bermula ketika ia membuat perjanjian dengan gadis kecil bernama Alice. Alice adalah bagian dari keluarga bangsawan Antalus.Keluarga yang paling berkuasa dan kaya raya. Keluarga Antalus mungkin jika di dunia nyata seperti keluarga Rothschild.
Alice kecil sangat lemah namun tumbuh di lingkungan yang jahat. Dia membenci semua manusia termasuk keluarganya, di usianya yang masih terbilang anak-anak, dia telah membuat perjanjian dengan Lord of Abyss agar dia memiliki kekuatan yang dapat membunuh seluruh manusia
"Apakah engkau akan memberikanku cukup kekuatan untuk menghabisi seluruh nyawa manusia?"" Kata Alice.
"Tentu saja" Jawab Lord of Abyss.
Dengan kekuatan yang telah diberikan Lord of Abyss, Alice kecil membunuh Ayahnya dan kedua kakaknya. Kemudian mengutuk seluruh keluarga dan rakyatnya menjadi Blood Demon. (Salah satu Hero yang terkonfirmasi blood demon adalah cecilion)
Di saat itulah Alice mendapatkan julukan "Queen Of The Apocalypse"
"Ratu Kiamat",
Waktu demi waktu pun berlalu, Alice dan Lord of Abyss mengumpulkan Twilight Orb yang tersebar di seluruh Land of Dawn. untuk mendapatkan benda tersebut pasukan Abyss tanpa ragu membunuh, membantai bahkan menghancurkan sebuah pulau untuk mendapatkannya. Kabar kengerian Lord of Abyss tersebar ke seluruh Land of Dawn dan semua manusia berharap Lord of Light bangkit. Namun harapan itu tidak pernah terwujud.
Hilangnya Vonetis Islands dalam peta. Alice mengerahkan pasukan Iblis Abyss untuk melakukan genosida besar-besaran ke Vonetis Islands, termasuk invasi ke Laboratorium 1718, Blue Flame, Solari dan Perlas. Seluruh manusia buatan di Lab. 1718 seperti Saber, Alpha dan Angela terbunuh dalam peperangan ini, serta para robot hancur termasuk Jawhead.
Sementara tak jauh tepatnya di Blue Flame, Alice menyerang kerajaan Kadita, namun Kadita sudah tidak tinggal di Kerjaan tersebut karena masalah politik, dulu Kadita dibuang ke laut dan diselamatkan oleh para Elf yang dipimpin Raja Elf Estes, karena keadaan yang kritis Estes merubah bagian tubuh Kadita menjadi Duyung dengan sihirnya. Pada akhirnya Kadita tinggal di bawah Laut sebagai Duyung, Kadita yang mengetahui kampung halamannya Blue Flame diserang oleh pasukan Alice. Di bawah laut dia mengirimkan ombak besar sehingga satu pulau tersebut tenggalam dan menjadi kerajaan bawah laut.
Ribuan mayat di Pelras sang Pahlawan lapu-lapu kehilangan seluruh pasukan oleh Panglima Perang Moniyan Empire yang telah dirasuki iblis. Karena tidak mau dirinya dijadikan alat oleh Alice, Lapu-lapu memenggal kepalanya sendiri.
Di wilayah Solari, Badang yang baru tiba dari perjalanannya, sesampainya di desa, Badang terkejut dan marah melihat iblis sedang membantai desanya. Tak ada satupun yang hidup, konon katanya darah para penduduklah yang menyebabkan pantai menjadi merah. Badang bercampur marah dan sedih ia menerjang masuk ke sekumpulan iblis dan membunuhnya. Namun karena banyaknya pasukan Abyss, Badang pun gugur dalam peperangan ini dan dianggap pahlawan.
Alice menginvasi wilayah Azyra Woodlands dengan kejam. Membakar seluruh hutan dan membantai para elf di Lunar Temple, para jendral dan pahlawan elf banyak yang gugur dalam peperangan ini, King Estes dan Miya serta beberapa elf yang selamat mengasingkan diri ke Moniyan Empire.
Menyerang tempat suci Moonlit Forest, yang mana tempat tinggal Irithel dan membabi buta Ras Leonin di Gleaming marsh sebuah wilayah di Azyra Woodland yang merupakan tempat tinggal Nana, Harith dan Joy
Karena peperangan dasyat pasukan Alice yang menyebabkan suatu wilayah menjadi Land of Despair, Shadow Swamp yang tidak jauh di daerah tersebut terkena dampak kabut kegelapan sehingga wilayah Shadow Swamp dipenuhi aura kejahatan. Wilayah ini adalah tempat tinggal Selena dan Karina. Para elf yang tinggal disini pun tidak bisa melihat matahari kembali, hanya ada kegelapan tanpa cahaya sehingga mereka berubah menjadi Dark-elf.
Takluknya The Barren Lands oleh Alice meliputi wilayah Stormeye Wasterland, Lantis Mountain, Necrokeep, Askati Forest. Alice mengirim pasukan Abyss ke Stormeye Wasterland kampung halaman Balmond. Membunuh dan menindas para Orc, melihat rakyatnya dibantai oleh Alice, Balmond sebagai kepala suku para Orc menawarkan diri sebagai budak, agar Alice tidak membunuh para Orc. Namun Alice mengingkari janjinya kepada Balmond, Alice tidak membebaskan para Orc, Alice malah menjadikan seluruh Orc dan Balmond menjadi budak.
Alice menyerang Askati Forest, wilayah kerajaan Pharsa. Penyerangan Alice ini bertepatan dengan hari pernikahan Pharsa. Alice membantai seluruh rakyat dan kerjaan Pharsa serta mengutuk calon suami Pharsa menjadi burung gagak di hari pernikahannya. Pertarungan Alice dan Pharsa menyebabkan Pharsa kehilangan kedua matanya. Kekuatan Abyss begitu besar, saat itu juga kehancuran kerajaan Pharsa, namun Pharsa dapat melarikan diri bersama suaminya yang telah dikutuk menjadi burung gagak.
Alice menyerang wilayah Necrokeep dalam beberapa hari, kerajaan Vexana hancur dan seluruh rakyat menjadi mayat hidup. Dalam peperangan ini seluruh ksatria Vexana gugur termasuk leomord dan faramis yang dibunuh Terizla di kubu Alice.
Pengkhianatan dan peperangan di Lantis Mountains. Alice membunuh seluruh pasukan Valentina dan para elf, memanipulasi keluarga Valentina termasuk pamannya sehingga mereka mengkhianati Valentina, Dalam peperangan ini Irlan kekasih Valentina gugur serta tidak ada yang hidup kecuali Valentina. Yang pada akhirnya Valentina bergabung dengan Abyss
Tentang Penulis
Ided Muhammad adalah seorang penulis, editor dan penyunting naskah di salah satu penerbit nasional. Karya-karyanya berupa essai, artikel, fiksi dan non-fiksi telah diterbitkan di berbagai media.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.