Mengingatmu Adalah Luka
Dini Septiani
Isi Puisi : Puisi ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang jatuh cinta teramat dalam pada sosok laki-laki yang selama ini dekat dengannya, sosok laki-laki yang telah dia anggap kakak, keluarga dan orang terkasih. Tapi setelah perempuan itu mengungkapkan semua rasanya dia mendapat penolakan. Dan lagi-lagi ketika sang perempuan ingin pergi dari laki-laki itu untuk menyembuhkan lukanya, laki-laki itu tiba-tiba muncul dan menghubungi dia lagi. Sang perempuan merasa laki-laki tersebut hanya memanfaatkan dia dan hanya datang ketika butuh saja.
Biodata penulis: Dini Septiani, gadis yang lahir pada 01 September 2001 di kota Tuban. Ia merupakan mahasiswa Fakultas sains dan teknologi, Prodi Biologi, Universitas Airlangga. Sosok yang sangat tertarik dengan dunia kesehatan, kepenulisan dan kerajinan. Kisah Hijrah menjadi sebuah buku pertama yang didalamnya terdapat kumpulan puisi terbitannya pada tahun 2020 dan pada tahun 2021 Senandung Rasa menjadi buku kedua yang didalamnya terdapat kumpulan puisi terbitannya. Pada tahun 2021 ini ia mulai aktif mengikuti berbagai perlombaan puisi. Di bidang kerajinan ia menyukai kerajinan tangan dan melukis. Temukan rekam jejaknya di instagram @_diniseptian.
Naskah puisi lengkap :
Mengingatmu adalah luka
Karya : Dini Septiani
Nestapa membisu pada ujung rindu
Bias merenung dalam gelap tak bertepi
Mengisak sendu bertabur sunyi
Berharap tak mengingatmu lagi dan lagi
Mungkin memang seperti ini
Tak menjadi prioritas dan hanya menjadi pemuas
Kamu terlalu bercanda dan tiba-tiba
Untuk aku yang setia dan realitas dalam menaruh rasa
Hadirmu adalah buah langitan doa
Entah aku yang salah atau takdir yang salah
Aku selalu menganggapmu sebuah jawaban dari Tuhan
Tapi kamu selalu menganggapku sebuah mainan
Yang seenaknya kamu tarik ulurkan
Sebenarnya kamu siapa?
Suara tak berwujud yang lagi- lagi menyakitkan
Bila aku bukan pilihanmu
Biarkan aku pergi dan tak usah kau cari
Cukup penolakanmu menerimaku adalah luka
Biarkan lukaku sembuh
Jangan tiba-tiba datang dan membawa harapan kembali
Aku lelah, aku menyerah, aku mengalah
Cukup satu kali saja mencintaimu adalah luka
Dan kesalahan terbesarku
Pergilah jika itu maumu
Aku ikhlas
Aku tidak akan mengingatmu lagi
Mengingatmu adalah luka
Luka yang selalu tertulis
Dalam iba dan air mata
Surabaya, 22 Januari 2023
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.