"Tawa menggelegar di sudut ruangan
Penuh senyum dengan tepukan tangan
Dibaluti alasan bernama gurauan
Menertawakan ia yang hanya terdiam
Terpaku pada perasaan kian kelam
Toh tak ada yang peduli jika suram
Candaan? Dimana letak batasnya?
Tawa? Apakah ia bersuka ria?
Senyum? Mengapa seperti terpaksa?
Luka? Sejak kapan ia mulai ada?
Bisikan keras terdengar jelas
Kata 'bodoh' mulai menyosor
Seolah bebas berkata pedas
Rasa menohok biarlah bercokol"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.