"Tak bisa merelakannya

Puisi ini adalah puisi salah satu peserta lomba puisi tingkat nasional yang lolos kurasi dan naskah ini akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul :




SEMUA PESERTA NASKAHNYA DIBUKUKAN

πŸ‘‡PEMESANAN KLIK LINKπŸ‘‡

πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡πŸ‘‡

https://wa.me/message/VWQPOQPG6YYWA1


 "AKU..


 "Tak bisa merelakannya

Oleh: malsa rahma samiya


Aku duduk termenung

Menatap langit yang mulang menghitam

Petir petir mulai menyambar

Rintik rintik hujan turun membasahi bumi


Daun daun gugur dari pohonnya

Ditimpa oleh derasnya hujan

Aku tak bergerak dari tempatku

Terdiam beribu makna

Membiarkan berjuta tetes air membasahiku


Aku heran…

Bagaimana bisa langit merelakan setiap tetes air yang turun?

Bagaimana bisa pohon merelakan tiap lembar daun yang gugur?

Lantas, mengapa aku masih tidak bisa merelakannya?


Ia memang begitu berharga bagiku

Dia yang delalu berada disampingku suka maupun duka

Dia yang mengajariku apa makna hidup

Dia yang mengajariku apa arti cinta


Tapi, bukankah tiap tetes air yang turun juga begitu berharga bagi langit?

Bukankah daun daun yang gugur juga begitu berharga bagi pohonnya?

Lantas mengapa aku masih tak bisa merelakannya?

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.