Ini adalah puisi salah satu peserta lomba cipta puisi tingkat nasional, puisi ini lolos kurasi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Kenangan
Penaka pantai berpagut kental dengan bena,
Bagai rembang mentari menuntun bulan,
Lir serak bayu melabuhkan sedu patera,
Beberapa sajak kisah dari napas insan,
Perkara kerap bertembung membancuh air muka,
Walakin, tunak dibuai tak mencelampakkannya,
Lantaran dia mengusung rasa kuat menetap,
Di kulminasi kertas lejar nan kehilangan harap,
Acap kali terhuyung arah bekah jua menyela gundah,
Tepuk-tepuk pulang menatar istirahat,
Terbiasa memetieskan erak, kini mulai merangkul keluh,
Belajar tak egois; Mau berdamai hati, otak, dan raga,
Rodan merelakan,
Luka melarungkan benguk bersilih gembira,
Namun kuasa jua kembali rujuk sang luka,
Ritme pasti kisah pegari dan lesap,
Pantai niscaya bersemuka bena,
Pun mentari, bulan, bayu, dan patera,
Ini adalah penggalan alur semesta perkara kehidupan,
Nan hadir dan menjadi takdir.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.