Ini adalah puisi salah satu peserta lomba cipta puisi tingkat nasional, puisi ini lolos kurasi dan akan dibukukan ke dalam buku yang berjudul,"Kenangan
Luka
Air mata yang mengalir begitu saja tanpa berisik
Luka yang belum sempat mengering, kini terbuka kembali
Tak tahu kemana mencari obat
Seorang yang kukira penyembuh luka
Nyatanya justru memberi luka baru
Menambah luka yang kemarin belum sempat kering
Berusaha meyakinkan diri bahwa ia bagai alkohol yang disiram pada luka, ia akan sakit, perih namun menyembuhkan..
Nyatanya ia tak pernah bisa menyembuhkan
Semakin banyak harap, semakin banyak pula kecewa yang didapat.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.