Beda Mata Beda Cerita.
Karya: Dimas Said Saputro
Taman bunga mempersembahkan keindahannya.
Mentari pagi memperias parasnya.
Nampak berbagai pesona terpancar di depan mata.
Menyentuh hati hingga membekas tanpa luka.
Meninggalkan jejak candu bukan lara.
Mawar merah sungguh membuatku tergoda.
Meskipun dikelilingi duri di sekitarnya.
Engkaulah yang menyihirku hingga tak berdaya.
Entah kata orang seperti apa.
Mungkin menganggapku gila.
Ataukah mereka kira aku buta.
Biarkan saja aku yang merasakannya.
Jika melati tanpa duri lebih menarik hati.
Iya benar sekali.
Tapi itu mata mereka ketika memandang.
Bukan perkara bentuk saja.
Tapi ini soal rasa.
Karena bunga beracun tanpa duri banyak juga.
Sukoharjo, 02 Agustus 2022.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.