TENTANG KITA
Apakah kalian menerima suratku?
Dasar bodoh, tentu saja tidak karena aku belum menuliskannya
Hari ini aku kembali menyusuri lembaran kenangan
Yang pernah kita lalui bersama
Menapaki jejak demi jejak
Untuk melepas rindu atas persahabatan kita
Hei dengarlah, aku hanya ingin sedikit bercerita
Tentang padang rumput, tempat kita berlari, saling mengejar
Dan kemudian menghempaskan tubuh dihamparan itu
Sambil memeluk langit yang jauh diatas sana
Kemudian tentang hujan yang membuat kita kembali berlari
Bukan karena perasaan takut basah
Namun karena perasaan bahagia
Disaat ribuan rintik hujan menerpa wajah
Aku ingat disaat kita berpegangan tangan dan berteriak
Bahwa kita adalah sahabat selamanya
“Kalian adalah hujan bagiku”
Aku berteriak demikian yang membuat kalian heran dan tertawa
Kalian juga ikut meneriaki hal aneh setelahnya
Yang membuat kita semakin bahagia
Bak akara yang hilang dalam aksara
Cerita ini juga tentang rumah tua nenekku
Tempat kita pada akhirnya berteduh
Kita saling bercengkerama dan tertawa
Bermain petak umpet dengan suasana hujan yang mulai reda
Kemudian mengisi perut kosong dengan sekotak kue
Dan segelas susu sambil menikmati senja
Yang kian menghilang diujung jendela
Dan tentang kita yang pulang kerumah
Menyusuri tanah setapak yang basah
Kemudian terpisah dipersimpangan jalan
Yang membawa kita kearah yang berbeda
Hei sahabat, dulu kita saling berbagi mimpi
Saling menyemangati dan saling memahami
Bahwa kita punya jalan yang harus ditempuh dengan kaki sendiri
Semoga kita bertemu kembali
Karena kita akan selalu menjadi sahabat sejati
Hujan adalah bagian dari dunia
Meski sekarang dia tak lagi bersuara
Dia tak pernah pergi meninggalkan kita
Mencatat setiap momen persahabatan
Yang tidak akan pernah terlupa
Jika aku pernah bilang pada kalian
Bahwa kalian adalah hujan bagiku
Maka kalian sama dengan duniaku
Sahabat kecilku.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.