"AKU SI MALINKUNDANG
Karya: Quratul a’yun
Di surya yang tenggelam
Aku menggores tinta pada lembaran putih
Untuk mereka yang memberiku judul dalam diri
Mengukir tiap kata hingga menjadi aksara
Mereka, malaikat tak bersayap yang mencintaiku tanpa syarat
Dari terbitnya senyuman mentari, hingga fana merah jambu
Dua insan ciptaan sang ilahi, yang ku panggil ayah dan ibu
Mengais rezeki tanpa terselip kata lelah dan letih
Teramat sering aku menorehkan luka pada sukma nya
Namun tak pernah sekalipun mereka pergi tanpa pesan
Aku si Malinkundang, menjerit tanpa henti dibawah tangisan semesta
Dengan pikiran tak terarah berselimutkan debu
Ya aku tersesat dikepung kebinjaran
Ingin memohon pengampunan namun egoku seluas lautan
Hatiku menghitam bersama padamnya lentera malam
Ingatkan aku untuk bersujud pada surga tuhan
Agar tak menyesal sampai jadi debu
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.