"Pada sebuah kata “lelah”,aku lebih memilih mengalah daripada terus menerus berada
pada keadaan yang salah
Pada sebuah kata “pergi”, kemudian aku bertanya pada hati, masih pantaskah aku memberikan sebuah arti?
Pada sebuah kata pisah, dugaanku semua ternyata salah. Ternyata kita masih saja tak searah
Pada sebuah kata abai kamu lebih memilih untuk melerai.
Lambat laun, kisah kita selesai dibalik semua tulisanku, ada seseorang yang bernama kamu dan selesai.
Kali ini adalah tentang seseorang yang hanya menulis dan merangkai aksara hanya untuk menggambarkan suasana hatinya.
Yang sampai saat ini masih mampu memikirkan perasaannya yang tak kunjung padam dan harus mempertanggungjawabkan keputusan yang telah ia buat.
Maaf karena aku salah dan aku menyesal
Dan selamat, karena sampai akhirpun kau yang memenangkan permainan.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.