
Ratapan Anak Nelayan
Anganku mengawang
Tatkala terdengar bahwa ayah t'lah berpulang
Rasa getir erat memagut
Menuntun ku pada mega merah di langit laut
Batin ku bergejolak, berkecamuk
Lintasan kenangan berpawai lintang pukang
Kerinduan membelit, membuncah
Tangis ku pun pecah
Bak tunanetra
Kalandara tiada berwarna
Parade angan membawaku pada lautan
Menatap gelombang yang menghempas ayah hingga hilang
Lamunan menguasai kesadaran ku
Dalam beratnya langkah, samar-samar tergambar
Senyum yang rapuh, sketsa peluh
Terpahat di wajah nya yang kukuh
Ayah
Tangan-tangan perkasa para penakluk samudera menariknya
Memelesat, melarut ke dalam dinginnya samudera
Bersama kerlip terakhir mentari tenggelam di garis cakrawala
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.