Rasa yang Tak Lagi Sama
Dalam hening bias bayangmu tergambar jelas,lewat pertemuan kita di sebuah ruangan gelap tak berujung
Dalam rona kilatan cahaya bayang yang berbaur sunyi alunan suaramu
Perbincangan semu bebalut rasa hingga lupa waktu berjalan begitu cepat dalam suasana itu
saling bertukar cerita hingga malam menjemput pagi
Dalam kesempatan aku mencoba menuangkan rasa yang berubah jadi asa yang terpendam kepadamu
Tak kusangka rasaku kau sambut dengan makna rasa mu kepada ku
awal nya kita baik baik saja dan selalu bahagia
kau adalah wanita pertama yang ku kenalkan kepada orang tua ku
hingga tanpa sengaja aku membuat mu kecewa
seketika sikap mu berubah menjadi liat tak menentu
dari situ aku bercerita kepada teman ku tentang sikap mu
aku tak tahu kalau teman ku adalah teman mu
dari situ amarah mu berkecambuk lalu pergi begitu saja meninggal kan diriku
bersama deraian air mata yang terus mengalir
aku selalu menahan kepergian mu
Dari perjuanganku berusaha meminta maaf kepada mu
namun semua sia sia
karena rasa sayang mu terbutakan amarah dan kekecewan yang teramat dalam
seketika tangis ku pecah di sudut ruang penyesalan yang tak berhujung
pikiran ku mulai tak menentu
hati ku mulai gelisa kehilangan arah
akhirnya kau memberikan ku kesempatan kedua
namun sikap mu masih saja tak berubah
ahhahaha !
ternyata benar kata pepata jika kesempatan kedua tak lagi sama
kau mengabaikan rasa ku karna ke prihatinan mu terhadap ku dan orang tua ku
lagi dan lagi tangis ku meraung merana dalam singgasana durjana
tangis ku di ujung rindu yang berlalut haru
jiwa ku merana,raga ku kosong dan gontai tanpa arah
maaf kalau rasa yang kau beri telah ku sia siakan begitu saja
maaf aku tak butuh rasa kasihan dari mu
jika kau bersama ku hanya karna ke prihatinan mu lebih baik tak usah
maaf jika bersama ku kau tak bahagia
(namun setidak nya aku berterimakasih
kepada mu karna pernah menaruh rasa kepadaku walau hanya sebentar )
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.