Prasasti Sang Kekasih
Lama sudah tak bercerita
Terlewati tanpa berita
Tak pernah berniat untuk lupa
Tetap, Interaksi yang kita bina diujung senja
Terukir indah di prasasti suka duka
Dengan aksara duka lara
Ada hal yang kusesali
Tak ada lambaian tangan sebelum pergi
Tak bisakah menunggu sebentar lagi?
Tunggu bait ini selesai dilengkapi
Ketukan nada belum aku kuasai
Tunggulah sebentar lagi
Tangan kekar yang biasa aku genggam
Bibir tipis yang bergumam ketika naik pitam
Tak ada dendam hanya rindu yang terpendam
Menanam penyesalan dalam diam
Terima kasih tak sempat dilanturkan
Kata maaf lupa diucapkan
Pijakan masa depan yang kau janjikan
Di persimpangan tempat kita berpegangan tangan
Kini rampung di tengah jalan
Ini bukan tentang kehilangan
Bukan pula terpisahnya dua insan
Satu jiwa dalam dua raga yang berpelukan
Dilepaskan bayangan hitam tanpa alasan
Dipaksa masuk ke dalam pusaran kematian
Meninggalkan satu raga sendirian
Sungguh, menyedihkan
Tak tahu apa yang harus diperbuat
Melihat bayangan silam berusaha tak mengumpat
Mengikat simpul senyum yang sangat kuat
Mengingat wajah yang putih pucat
Berjanji hasrat ini tetap terikat
Dalam prasasti yang kita pahat
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.