Mengkaji Angin

 

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba cipta puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos kurasi dan akan diterbitkan dalam buku yang berjudul,"Find It" 



Mengkaji Angin


Wangi suara rakyat kini terlilitkan

Denting waktu kini bergelar

Tak pantas menjadi keributan besar

Koar ribut disambut riuh

Seolah hanya permainan


Bergegaslah Pulang

Pada keributan peluit Di jalanan

Merangkul pada buah ke sekian

Merambah luas untuk menghentikan

Membangun peradaban pada orang pinggiran


Indonesia kala itu

Memupuk subur, menanamkan makmur

Dengan suara- suara berwangian

Tak gentar tak mundur

Akan suar pikiran


Pada ratapan dasi

Pada ratap besi nyaring

Kini berubah seketika

Pada uang yang melonjak angin

Dan pada derajat yang bertangisan

Kau, layu pada kegetiran


Indonesiaku

Dimana kau berada pada suara rakyat persatuan

Kau katakan pada kemaluan

Dimana engkau, ketika rakyat menjerit lengking

Kau layu pada jeritan logam

Dimana , dimana saat angin ribut menghembuskan

Kau mempersatukan bukan sebaliknya!

Dimana kau yang ayu berganti

Dengan denting-denting Pancasila

Dimana kau terbang tinggi untuk kesatuan

Dimana kau kini semakin memilukan

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.