Mengampu Ke""aku""an

Mengampu Ke""aku""an


Kutuliskan ini saat dunia terasa terlalu tenang 

Di celah buih jejeran kelontong yang kian melompong

Pembatas bergulir keruh, serunyam makian penumpang jejak bus kota

Petikan ukulele dan sahutan koin, terima kasih nafas tertolong

degup berirama, sejalan bertalu-talu detik akhir disandang 

langkah percaya cukup asing untuk terlontar perkata 

 

Tungkai dicetak, gaun rangkap menggapai betis

saling merias keputusan, menghapus wajah wajah penolakan 

Surati saja dirimu sendiri, entah terik mana yang izinkan tungku tuk berbisik 

Rentan dipapah pertikaian, abu praduga dicecap pantas 

Berdansa di atas kepongahan, terarah menerima riwayatnya 

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.