Menakwilkan Operasi Trikora

 

Puisi di bawah ini adalah puisi peserta lomba cipta puisi tingkat nasional. Puisi ini telah lolos kurasi dan akan diterbitkan dalam buku yang berjudul,"Find It" 



Menakwilkan Operasi Trikora


Pertunjukkan Ethische Politiek ini terlalu gaduh oleh agih sendu dan ambisi 

Sajak penenteramannya tersiar bising di sanubari, terantuk pada prerogatif rekonstruksi 

Ada kalanya semenjak rezimnya berkoar merajai berjejal basyar 

""Bendera merah putih harus berkibar di Irian Barat,""

Tangguh memangku lagak anyir pertumpahan silam, lantas menghantam di mana pun santiran pengkhianatan


Bagaimana mungkin,

Siaran radio sedang dikumandangkan 

Sedang paradigma pribumi lejar, gurat dwi surai wajah tampak was-was 

Lantas grama yang genting laksana semenjana yang terapit di antara penjuru arah jarum berorientasi 

Masing-masing gelagatnya ingin menguliti, mengawasi, menunggangi bahkan membancuh meludahi 

""Gagalkan pembentukan Negara Papua,""

""Siapkan diri untuk mobilisasi umum.""


/Operasi-operasi Indonesia/


Sukarno melansir tabiat invensi Trikora (Tri Komando Rakyat)


: 15 Januari 1962 (Pertempuran Laut Aru) 


Tiga Arta mengapung di tirta Aru 

Dayuhnya nyiur tak melesitkan baling-baling penyulut lafaz seerti pengacau 

Peragainya tersua 

Sang Macan Tutul, Sang Kumbang, Sang Harimau tersungkur arung jenggala

Terkenang di atma salah satu legiunnya 

Bercumbu pada hari Sharma samudra


: 11 April 1962 (Operasi Penerjunan Penerbang) 


Tatkala delapan puluh satu sena menaruh asan pada pengayom yang mengambinnya ke kandang belantara 

Berbonceng enam bahtera lepas, landasan tergenang rengkuhan tirta 

Menuliskan predestinasinya ke dalam kertas hasrat yang sesal

Hutan telah menjadi persemayaman mereka

Maka bila syamsu masih terlelap lantas mengaumkan kersik eukaliptus, waspadalah menyambang serdadu sergap  

Terlepas selamat satu yang lenyap 

Berkelanalah menelusuri vegetasi-vegetasi, kayu-kayu bernanah, cungkup penduduk yang meluapkan asap

Dersik serta bunyi angin yang tercipta, sepatu-sepatu hitam ikat panjang, baju seragam loreng dapat tercium datum-datum Belanda 

Menggugat setiap insan yang terkapar 

Satu di antaranya terseok pada gelap lidah alas yang lenguh sebab terluputi gamang 


: 31 Desember 1963 (Penyerahan Irian Barat) 


""Perampasan telah reda, tanah Irian Barat telah menyatu dengan nusantara.""

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.