Ketika Sunyi Masih Setia

Ketika Sunyi Masih Setia


Puan, malam telah bercerita panjang. 

Ketika aku lumpuh, 

Ketika raga menelan sehimpun letih.  


Dimanakah , kau 

Ketika gelap masih setia 

angin tak bosan mengelus ubun-ubunku. . 


Kita pernah sama-sama menangis bukan? 

Menelan derita tak sendiri. 


Dan detik ini  ,

Semua tak seperti jarum arloji. ia berloncatan kesana kemari.  


Janji lalu menjelma bising, semua jadi asing, dan telah tercipta salju yang dingin. 


Dan benar 

Sunyi adalah teman setia 

Dari waktu yang telah terkapar.  

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.