
KEKASIHKU
Duhai musim semi
Kau keringkan batinku padamu yang suci
Kau bakar sampai menjadi abu yang tak abadi
Duhai musim semi
Ini asmara cinta yang suci
Biarkan ia subur mengabdi
Tak meminta balas atau kasihani
Sudah cukup membumi atas do’amu yang syar’i
Duhai musim semi
Akhir-akhir ini aku sangat letih
Dan waktu yang tepat sedang mengabarkan senyum manismu dalam linimasaku hari ini
Kacau balau rasaku
Uji coba sedang dilaksanakan
Khidmat betul ia mencerna dengan nurani yang sedang kritis dan iman yang tipis
Tapi biarlah jejak-jejak kasih dan mantra-mantra sunyi yang menghantarkanku pergi
Cukup lah dirimu bahagia dengan tinta dan kata tak perlu mengingat atau merindu dengan pasrah
Sebab akhir ini bukan tangisan penghantar sepi
Melainkan membawamu keladang bunga abadi
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.