"Air harapan
Apakah aku bisa?
Kubertanya pada cermin di seberang
Apakah ku mampu?
Ku berujar pada benang kusut di depanku
Apakah aku benar hebat?
Ku bertanya pada merpati di sampingku
Apakah benar ekspektasi ku sebesar bumi dan alam semesta?
Sejauh mata memandang ku hanya melihat gurun pasir gersang
Bersama kaktus yang hampir mati
Dimana air kehidupan?
Apakah benar bebanku terlalu berat?
Harapan mereka membuatku menunduk
Layaknya mawar putih yang hampir mati
Layu dalam ujung tangkai
Seolah tak ada mimpi ingin tumbuh
Seakan-akan air di bumi ini benar-benar habis
Habis diserap keputusasaanku
Hilang diambil ketidak sukuranku
Dalam balutan api sombong yang mencuat
Lidahnya menjilat dahagaku
Kemarau datang bersama gagak kegagalan
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.