Gelap

Gelap


Aku melihatnya sebagai Negeri yang pilu,

Dipenuhi sesak akibat jeritan mereka yang tak kunjung didengar

Ditengah bunyi bel kereta api, anak itu berjalan kearah mereka untuk mendapat sedikit perolehan

""lapar.. aku lapar.."" lirihnya, meminta.

Menjerit hati ini mendengarnya, Anak itu, bahkan tak pernah minta untuk lahir

Tapi mengapa?! Dunia seakan begitu kejam, sehingga tak membiarkan ia mendapat cinta selayaknya. 

Kemudian, aku tertegun, muak memikirkan bagaimana dengan mereka yang duduk di senayan, menikmati hak anak itu. 

Seakan berkomedi, memainkan hidup anak malang yang tidak tahu apa apa

Tuan..! Puan..! Tolong kami.. 

Kami terjerat dan jatuh kedalam lubang yang tak tahu berapa dalamnya, hanya bisa berharap ada matahari di hidup kami.. Setidaknya agar kami tak selalu gelap

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.