Disepertiga Malam

Disepertiga Malam


Ku kira malam ternyata mendung

Ku lihat putih ternyata abu-abu

Ku intip jemari ternyata utuh

Ku anggap mimpi ternyata nyata

Panorama senja menjadi saksi

Waktu tak pernah berkhianat

Ku kira kerikil itu menahan luka

ternyata menopang  ribuan air mata

Bak bangunan kokoh tanpa tiang

Ku baca waktu 

Ku hafalkan isyarat dunia

Hingga ujung helaian nafas ini

Ternyata ku harus menelan malam

agar ku tahu teduhnya iman

dan luasnya pengampunan yang Maha Kuasa

di atas Sajadah disepertiga malam.

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.