Disepertiga Malam
Ku kira malam ternyata mendung
Ku lihat putih ternyata abu-abu
Ku intip jemari ternyata utuh
Ku anggap mimpi ternyata nyata
Panorama senja menjadi saksi
Waktu tak pernah berkhianat
Ku kira kerikil itu menahan luka
ternyata menopang ribuan air mata
Bak bangunan kokoh tanpa tiang
Ku baca waktu
Ku hafalkan isyarat dunia
Hingga ujung helaian nafas ini
Ternyata ku harus menelan malam
agar ku tahu teduhnya iman
dan luasnya pengampunan yang Maha Kuasa
di atas Sajadah disepertiga malam.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.