Bukan Rumah Sesungguhnya

Bukan Rumah Sesungguhnya


Angin berhembus kencang,

Ranting dan dedaunan jatuh mengenaskan,

View yang indah kini menyeramkan,

Naungan rumah kini telah menjadi tempat suram. 

   

Manusia yang terlahir sempurna,

Sebagai Umpan balik semesta,

Rasa sakit yang menyelimuti,

Berlanjut dengan perih yang menyakitkan.


Ini tak ada yang salah,

Yang salah hanyalah naungan rumah itu,

Andai dulu tak pernah berada disana,

Niscaya semuanya tentram,

Tak ada tangis pilu yang menyedihkan,

Olehnya.


Rumah yang seharusnya menjadi naungan,

Justru menjadi tempat  suram nan menyakitkan.

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.