Bertepuk Sebelah Tangan
Berawal dari terpana mata indahmu
Ku terbuai akan kelembutan sikapmu
Sungguh ciptaan tuhan yang teramat sempurna
Sungguh tak nampak setitik pun kekurangan darimu
Masa pun memberiku ruang menciptakan momen bersamamu
Tawa yang beriringan, canda yang berantai mewarnai hari-hariku bersamamu
Hingga tibalah hatiku menciptakan ruangnya
Ruang yang ingin terisi oleh hatimu
Wahai desir angin yang beralun lembut
Kusampaikan rasa ingin ini untuk sang pujaan hati
Rasa ingin mengasihi, rasa ingin memiliki
Sungguh tak tertahan rasa ini kusampaikan
Namun seketika hatiku bagaikan pecahan beling yang berserakan
Bagaikan api yang redup sekejap oleh percikan air
Ku terngiang selalu oleh kalimatmu masa itu
Kalimatmu yang mematahkan
Kalimatmu yang meluluhlantahkan perasaanku
Kalimatmu yang begitu teramat menyakitkan hatiku
Cinta ini telah milik orang lain
Hati ini telah menemukan ruangnya
Iyah... itulah yang kau ungkapkan padaku
Itulah kejujuran yang teramat menguliti hatiku
Mengapa?? Mengapa harus aku
Mengapa harus aku yang merasakan keadaan terburuk ini
mengapa harus aku yang menanggung beban perasaan ini, mengapa??
Ingin rasanya ku mengutuk diriku sendiri
Inginku hempaskan semua rasa di hatiku ini
Tapi apalah dayaku, apa dayaku yang hanyalah seorang yang kehilangan akalnya
Aku hanyalah orang bodoh yang mengemis cinta kepada yang telah jelas dilabuhkan kepada orang lain
Tapi salahkah cinta ini yang tertuju padamu?
Salahkah perasaanku ini yang hanya untukmu?
Salahkah kasihku ini yang tercipta hanya kepadamu?
Aku hanya seorang pencinta
Aku hanyalah seorang pendamba
Aku hanya seorang pengharap, yang berharap cinta terbalaskan olehmu yang tak pernah mengharapkanku
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.