AMARALOKA IBU
Anggara aku tak lekang nabastala,
Pekat aku tertabur buaian anindya,
Seru gema menyesakkan tingkap fajar bercahaya,
Di rengkuhnya aku dengan bisikan mengalun ria.
Deru nafas mengasih dengan apik,
Berbenah gubuk menjinjing aku tak kenal pelik,
Bulir terjatuh membanjiri tanpa tenggelam yang tertarik,
Dahayu daksa tetap menghujani dama walau sempat terik.
Aku tumbuh gemintang berkarena amaraloka ibu,
Genta hidup ibu mengalir tenang terpancar kalbu,
Tutur ibu kampana tiba sendyakala menepis dengan haru,
Tiada mala kau ciptakan hanya untuk aku yang abu.
Nuraga ibu menyapu jantungku berdetak tak batas umur,
Ibu, aku palawa bila sendumu berubah ambu megah teratur,
Di regangnya malam berdemih aku melangit engkau berbaur,
Ibu, lencana anindita selalu tertera dalam harsa hidupku semakmur.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.