"Gemercik Air yang Ku Rindu

 "Gemercik Air yang Ku Rindu


Senja ku sore ini tak secerah senja hari lalu

Langit gelap yang diselimuti awan hitam seolah dapat merasakan hatiku yang dirundung pilu


Diatas roda yang berputar, dibalik jendela kaca yang menerawang

Aku menatap hamparan luas jalanan yang mulai basah

Pikiranku kembali melayang jauh melanglang buana


Hari itu, dibawah derasnya hujan yang mengguyur disepanjang jalan Kota Tengah

Aku menumpahkan luka dalam bentuk bulir air mata

Aku tahu, luka itu tak hilang, luka itu tak pergi, luka itu masih bersemayam dalam hati

Namun, itu cukup membuatku lega kala hujan reda


Gemercik air yang ku rindu

Sang penyamar luka dan pilu

Saat dimana aku menumpahkan segala luka dan lara dalam wujud lelehan air mata yang berlomba dengan rinai hujan


Rindu itu tak hanya tertuju pada rintik-rintik hujan yang membasahi bumi

Sejatinya aku rindu pada sang pencipta lukaku


Apakah benar hujan pembawa rindu?

"


Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.