"-Mata air, air mata-
Usang sudah tangan ini sebab lama tak menelisik mahkotamu
Kabur sudah lensa tubuh ini sebab lama tak merekam gemulai nya aksimu
Aku, saudara kaya raya rindu
Yang haus akan pertemuan denganmu
Dalam beku sikapmu, hatiku mencair
Hingga tercipta genangan rindu yang menjadi mata air
Mata air, juga air mata
Yang bertahta kuat pada hati dan mata
Akan ku biarkan rindu ini berkarat sampai minggat
Rindu dan hati sudah terikat kuat
Rindu ini berat, namun tetap nikmat
Sebab rindu ini hangat, jadi mesti ku hemat
Kusampaikan pada awan yang bergelantungan
Bahwa rindu ini sudah tak tertahan
Bawalah turun bersama hujan
Menghanyutkan kegetiran perasaan
Wahai puan..
Hanya harapan yang membangunkan
Takdir Tuhan tak pernah tergapai tangan
Sampai bertemu di pelabuhan pertemuan
Aku anggap perpisahan ini sebagai kesempatan untuk menabung gairah
Sampai aku lelah lalu menyerah kalah
Sampai takdir Tuhan membawaku tepat arah
Dan denganmu berakhir kisah indah
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.