https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"Sayap hitam.
Senja yang mulia kini padam
Berganti dengan sayap malam yang hangat
Meliputi wilayah kegelapan
Menyusuri pesisir malam
Mencari bayang darimu
Dengan rasa yang melambaikan
Hangat demi membelai kasih
Mencoba meliput malam dengan tenang
Entah, semenjak itu malam
Terasa jauh lebih hangat
Mahveen aisy, 05 November 2021.
Metamorfosa teduh.
Kaca yang berserakan
Menggambarkan kehancuran
Jarak demi waktu berlalu
Kian hilang tanpa kata
Meluncurkan serangan batin
Dalam celaka yang kulihat
Sisi teduh itu sudah punah
Layaknya metamorfosa yang berkembang
Pergi tanpa sebab
Lalu bertumbuh, namun tak kembali
Mahveen aisy, 05 November 2021.
Biang lala penuh.
Berputar perlahan
Namun memulai dengan berhenti
Lentera taman berwarna-warni
Meriahkan biang lala yang berjalan pelan
Hingga fajar dimulai, biang lala diam tanpa raga
Listrik berputar di langit biru
Memberi pertanda generasi berlanjut
Mahveen aisy, 05 November 2021
Mendung setelah hujan.
Sangu kegelapan membawa gelisah
Rintik-rintik yang sudah berakhir
Kini suram dalam awan hitam
Embun yang melekat pada ranting
Pergi dengan ke arah yang berbeda
Katakanlah sesungguhnya
Apakah awan sungguh menangis?
Akankah dia kembali cerah?
Dingin, mendung tak terlihat
Warna yang sangat pekat
Membawa suasana suram
Mahveen aisy, 05 November 201.
Badai kawah.
Semilir petir menyambar
Memberikan kode masa
Lonceng perdamaian terlintas
Gemerlap degup jiwa
Memancarkan gelora bumi
Memutar balikkan arah angin
Terlihat buruk, namun cahayanya lebih terbuka
Aksama yang sudah berpaling
Mencari anca baru
Menerkam langit dengan liar
Mahveen aisy, 05 November 2021."
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.