https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"“SAHABAT SEPIHAK”
Waktu membuat kita dekat
Sedekat bulan dan bintang di malam hari
Seperti bulan dan bintang yang bersinar di saat yang bersamaan, begitulah kita
Saat mendung menjumpai bulan, bintang pun tak ikut tampak
Begitulah kau dan aku bersama
Bukan ikatan darah..
Tapi ikatan persahabatan
Seperti sungai yang mengalir di antara bebatuan
Begitulah persahabatan kita, yang berjalan melewati banyak tantangan bersama
Hanya saja...
Aku pikir dan aku rasa
Bahwa hanya aku yang merasa kita bersahabat
Aku kira, kita akan selalu seperti bulan dan bintang bahkan sungai yang mengalir itu..
Tapi waktu menjawab, bahwa aku salah
Waktu hanya menguji jarak kita bukan membuat kita menjadi jauh
Kita saja yang tidak ingin lagi saling berbagi
Aku merasa, kita bagai bulan dan matahari, yang bersinar sendiri-sendiri
Memori menyayat hatii, saat merindukan kisah seperjuangan kita dulu
Kenyataan jika persahabatan kita hanya sebuah kenangan manis
semanis kita tertawa di memori gambar kita bersama
yang selalu hadir dalam kenangan kita..
Apa kamu rindu itu? Atau sekarang kita canggung dan kaku?
Karya: Tirsa Rumochoy
“KEMANAKAH ARAH MENUJU MIMPI?”
Lelah dan kosong...
Itulah pikiranku sekarang!
Jiwaku ada dalam persimpangan dilema
Tak ingin berkutik,tapi juga tak ingin berhenti
Ambisi membara,
tapi tindakan diam di angan
Harapanku yang semakin membara, bagai api
Ketakutan yang membeku, bagai es
Kini Menyatu!
Membunuh kepercayaan diriku
Beratnya kaki untuk melangkah
Bimbangnya pertimbangan dalam pikiran
Dunia menuntun aku memilih jalan di sampingku
Tapi hasrat mendorongku ke jalan di depanku
Semua warna menyatu dalam emosi
memberi warna ketidakjelasan
Angin tak lagi membisikan apapun
Bintang tak lagi memberikan isyarat
Kemana aku harus pergi??
Hati mendua, jiwa meronta!
Aku sudah disini
Tolonglah aku
untuk menyulam dilema ini menjadi kepastian
Karya: Tirsa Rumochoy
“HOPE, HURT, HAPPINESS”
Berharap, Terluka dan Bahagia
Adalah siklus kehidupan manusia
Jika kamu ingin bahagia,
Kenapa berharap itu bisa menjadi sebuah luka?
Hidup tidak seperti jalan tol,
bebas hambatan!
Lihatlah mawar..
Penuh dengan duri, tapi membahagiakan
Begitu juga pelangi, yang datang setelah hujan dengan keindahannya
Bukankah jalan terjal selalu membawamu
Ke tempat yang indah?
Terluka, itu harus! Jangan benci
Itu membuatmu terlindung dan mawas
Harapan, jangan lepaskan!
Jika itu melukai, jangan berlebihan tapi juga jangan berkurang
Kamu tahu di mana titik kebahagiaan itu?
Jika kamu tahu, kamu selalu ada di titik itu
Tapi, angin saja tak mampu menyampaikannya
Ego dan hasrat menghalanginya!
Tutup matamu sejenak, lihat ke belakang, lihat sekelilingmu!
Lihat semua proses yang kamu lewati
Bawa dirimu ke alam sadar, itu sudah cukup
Harapan dan Luka selalu membawamu ke depan
Bukan ke belakang
Berbahagialah.
Karya: Tirsa Rumochoy
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.