https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"PASRAH
Karya : Nurida Rantiani Anwar
Tuhan...
Sampai kapan semua ini berakhir
Aku hanya bisa bertahan dan menangis
Dalam kesunyian malam yang gelap gulita
Tanpa seorangpun yang tahu tentang hal ini
Tuhan....
Aku pasrah dengan cobaan yang kau berikan
Walaupun tidak kuat untuk bertahan
Aku menahan rasa sakit ini sendiri
Tanpa membuat khawatir orang lain
Aku berusaha tegar di hadapan semua orang
Padahal rasa sakit ini
Bagaikan pisau menusuk tubuhku
Sampai keringat mengguyur deras
Gemetar yang berguncang hebat
Dan lemas yang tak berdaya
Tuhan....
Berikan kekuatan pada tubuhku ini
Aku akan sabar untuk menerima
Rasa sakit yang begitu dalam
Sampai menemukan titik harapan
Dan titik terang kesembuhan
LIKU-LIKU KEHIDUPAN
Karya : Nurida Rantiani Anwar
Sejak aku mengenal dunia
Aku merasa bahagia
Melihat dunia yang begitu indah
Pepohonan begitu hijau
Burung-burung berkicau
Dan berterbangan begitu bebas
Angin pun berhembus kencang di wajahku
Tapi aku menyadari bahwa dunia
Tak begitu indah seperti yang dibayangkan
Rintangan berat sedang menanti di depan mata
Anggapan orang-orang begitu menyakitkan
Bagaikan pisau yang menusuk ke dalam hatiku
Mengapa dunia itu begitu kejam?
Apakah mereka tidak memikirkan perasaan orang lain?
Aku menyadari bahwa anggapan orang
Membuat hati dan pikiranku menjadi dewasa
Aku tidak peduli semua itu
Walaupun luka yang dialami begitu dalam
Aku bangkit dan tidak menyerah
Walaupun aku terjatuh ke jurang yang dalam
Di depan mata hanya ada impian
Yang harus aku raih sampai dapat
Dengan keringat yang mengguyur deras di tubuhku
Walaupun orang-orang tidak suka dengan kesuksesanku
Aku akan selalu melangkah ke jalan
Yang seharusnya aku tempuh
Sampai titik kesuksesan datang dihadapanku
SETITIK HARAPAN
Karya : Nurida Rantiani Anwar
Masa depan yang terasa dekat
Membuat hatiku berdegup kencang
Bagaikan jam yang bergerak cepat
Mengelilingi setiap waktu
Pikiranku dikelilingi rasa takut
Sampai aku takut setiap melangkah
Aku takut akan datangnya hari esok
Dan senyuman lebar di wajahku
Setiap waktu mulai menghilang
Entah apa yang membuatnya gelisah?
Sampai kapan hati dan pikiranku merasa takut?
Dalam kesunyian malam
Aku hanya bisa diam dan menangis
Tak tahu arah jalan yang harus dilalui
Tak tahu apa yang harus kulakukan
Bagaikan patung yang bernyawa
Tubuhku ada tapi hati dan pikiran ku
Entah ada dimana?
Aku merenung seorang diri
Tanpa ada seorangpun yang menggangguku
Setitik harapan mulai bersinar
Di wajah orang-orang terdekatku
Aku mulai menyadari harapan itu ada
Di dalam hati dan pikiranku
Setitik harapan itu yang membangunkanku
Sehingga rasa takut dan gelisah
Mulai menghilang di hadapanku"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.