https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Matematika
Sebuah kata yang hampir dibenci semua orang
Sebuah kata yang mendatangkan mimpi buruk
Sebuah kata yang ingin dihindari semua orang
Tapi kita sering kali lupa
Kata ini juga sebuah kata penuh kenangan
Kenangan yang tak ternilai harganya
Kenangan keluh kesah kita dan tawa tangis kita
Mungkin bukan kita, tapi kalian
Karena bagiku kata ini adalah kebebasan
Kebebasan untuk melakukan semua dengan caraku
Selama hasilnya sama
Selama tidak melanggar aturan
Selama tidak melanggar logika
Jalan apapun tidak akan disalahkan
Ketika aku memiliki pandangan yang berbeda
Ketika aku memiliki pendapat yang berbeda
Ketika aku menemukan logikaku
Aku tidak disalahkan
Tidak digunjingkan
tidak dipandang aneh
Tapi dihormati, dipandang kagum, dan didengarkan
Matematika membuatku merasakan duniaku
Menemukan jati diriku
Dimana aku tidak harus mengikuti apa kata orang
Dimana aku tidak harus mengubah diriku menjadi sosok lain
Dimana aku bebas berkreasi dan mencoba-coba
Dimana aku dihargai dan dihormati
Sebagaimana pemikiranku dan pendapatku
Kucing Hitam
Matanya cerah bagai bintang
Tatapannya licik penuh makna
Senyumnya penuh seringai nakal
Ia bertatap-tatapan denganku
Seolah menantangku
Begitu lucu, seperti diatas angin
Tanpa menyadari bahwa aku sudah mengepungnya
Begitu kecil
Begitu berani
Tidak takut meskipun terkepung
Masih optimis dan mencari celah
Lari ketika lengah
Pintar dan sulit dilacak
Sungguh otak yang licik dan hebat
Dengan kedua matanya yang begitu dalam
Mengamati mangsanya dengan diam
Bergerak ketika kesempatan datang
Mampu mengubah peluang kecil menjadi kesempatan besar
Itulah yang tidak dimiliki orang lain
Sama-sama memiliki kaki
Tapi ia begitu lincah dan licin
Melompat dari tempat tinggi seperti cari mati
Tapi baginya adalah sebuah keterampilan
Bagi orang lain hewan berbulu harus imut
Baginya, ia bisa menjadi paling imut dan paling ganas
Mampu menargetkan mangsanya tanpa suara
Dan larinya lebih licin dari ular
Keberaniannya jauh lebih baik dari yang lainnya
Sungguh kucing hitam yang liar
Bahkan di kondisi tak optimis pun
Mampu memanggil teman-temannya untuk mengangguku
Marah denganku yang berusaha menangkapnya
Merusak tamanku, mengotori rumahku
Sungguh imut sekali
Wahai kucing hitamku
Daripada merawatmu di rumah
Lebih menarik melihatmu di luar
Tindakan licik apalagi yang kau rencanakan
Aku menantikannya
Kau begitu bijak, begitu waspada
Siapa yang lebih licik diantara kita
Sungguh kucing hitamku yang imut
Angin Mimpi
Lihatlah dia,
Alisnya bagaikan pedang
Matanya tajam bagaikan elang
Sosoknya terlihat begitu agung dan kuat
Berbalut sutra merah yang mempesona
Entah berapa banyak cairan merah mewarnai kainnya
Sungguh sebuah gambar yang menyayat hati
Larilah... pergilah...
Aku tak ingin bangun dari mimpi ini
Sosok putih itu begitu anggun dan lembut
Ia mengulurkan tangannya padaku
Begitu tenang dan nyaman disampingku
Menemaniku menikmati hari-hariku yang membosankan
Memberikanku kehangatan yang tak pernah muncul di hati
Dalam sekejap semuanya berubah
Siapakah sosok berbalut hitam itu
Memegang pedangnya, menari dengan indah
Percik merah turun layaknya hujan
Apakah itu adalah dia?
Senyum kejam yang tak pernah muncul di wajahnya
Membuat semua orang gemetar dari hati
Layaknya dewa perang
Ia begitu agung dan kuat dalam merah
Kejam dan menakutkan dalam hitam
Lalu siapa sosok berbalut putih itu?
Ia bagaikan lilin di malam hari
Memberi kehangatan, kenyamanan, dan ketenangan di hatiku
Begitu anggun dan tenang melewati hari bersamaku
Apakah aku bermimpi?
Atau aku yang tak pernah mengetahui dirimu?
Kenapa tak pernah memberi tahuku?
Kenapa kau tak percaya padaku?
Atau sejak awal aku hanyalah sebuah angin
Yang tak pernah singgah dihatimu?
Sepertinya aku tak pernah mengenalmu
Sudahlah... lupakanlah...
Bagimu, aku adalah angin
Maka anggaplah demikian
Lupakanlah semua yang terjadi diantara kita
Seolah tak ada apapun yang terjadi
Tak akan ada dendam dan tak ada kasih sayang
Karena kita tak pernah berhubungan
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.