https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Kekasih sejati
Tulusnya tak perlu diragukan
Sayangnya tak ada bandingan
hingga akhir hayatnya pun tak terlupakan
Menyebut mereka yang kini Shalawakan
""
Parasnya tak cukup hanya rupawan
Akhlaknya membuat musuh tertawan
Tuturnya menjadi hadist sebagai pedoman
PerbuatannyaSebagai contoh di kemudian
Kita di rindukannya Ribuan tahun silam
Kini kita sebut namanya sebagai salam
Bahkan Lembayung Malu
Jika di bandingkan dengan Keelokan Nya
Allahumma Shalli alla sayyidina Muhammad
Wa ala alihi Sayyidina Muhammad.
Sebagai penyampai salam rinduku
Kepada kekasih sejati seluruh ummat
Diri
Bukan Tentang dirinya
yang pergi jauh tanpa bersua
Bukan pula tentang dia
Yang memilih bersama pujaannya
Ataupun tentang dia
Yang belum jua bersuara
Ini tentangku
Yang belum sanggup maju
Memperjuangkan masa depanku
Yang Masih berjibaku
Dalam angan yang tak tentu
Prestasiku
Bukan karena memikirkan nya
Bukan karena bulian mereka
Apalagi Karena Sendiri tanpa Sapa
lepi Melawan rasa malas
Seakan melawan musuh beratus-ratus
Melawan rasa takut
Bagai Dunia berhenti setiap saat
Duhai Diri Bangunlah
Mentari pagi Menunggu dengan Indah
Jangan Biarkan lembayung Bertahta
Hingga tersisa malam gelap gulita.
Untukmu tanpa nama
aku hanya memandang
Bukan karena aku tak Sayang
Tapi aku sadar
Aku dan kamu bagai Bulan dan Bintang
Berdampingan namun bukan bersatu
aku mengharapkanmu
Tapi tak bisa menandingimu
aku mendoakanmu
Tapu tak berani menyebut namamu
Siapa aku
Siapa kamu
Hanya berani meminta lewat pencipta
Tanpa menyapa dengan kata
Cukup diam dengan rasa
Semoga kelak Bisa terlupa
Atau Tuhan izinkan untuk Bersama.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.