https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"KALAH
Karya : Hidayatul Umamah
Pernah
Aku pernah hampir kalah
Hingga aku tak kuasa menerka arah
Harapku patah, mimpiku musnah
Hanya karna luka yang tak berdarah
Entah.. enggan rasanya aku melangkah
Hidupku payah
Tapi kehendak semesta mustahil untuk diubah
Aku yang selalu salah dalam bertingkah
Haruskah aku mengalah ?
Menyudahi kisah hidupku dengan asa yang hancur terpecah belah
Argghh.. aku memang lemah
Tapi aku tak ingin menyerah
Apalagi pasrah
Meski serpihan asa sudah tak sudi singgah
Tapi sudahlah, waktuku terlalu berharga jika hanya dihabiskan untuk berkeluh kesah
Karna hidup bukan pertandingan untuk menentukan menang kalah
Kebumen, 2021
JENUH
Karya : Hidayatul Umamah
Dalam jenuh
Ada keluh yang membunuh
Ada luka yang melepuh
Dan ada harap yang tak lagi utuh
Waktu menjadi musuh
Ritmis manis iramanya selalu berteriak angkuh
Ricuh, riuh, terus berperang dengan gemuruh
Arghh.. sungguh rusuh !!
Hampir tak ada lagi ruang untuk bersimpuh
Lalu kemana angan ini akan berlabuh ?
Jiwaku rapuh, ragaku runtuh
Limapuluh kilometer jarak kian mustahil untuk ditempuh
Dan jutaan asa terlampau jauh untuk direngkuh
Tak usah gaduh !!
Tenang, aku akan pergi tanpa di suruh
Tapi akan tetap berdiri meski harus kembali terjatuh
Karna aku tangguh
Dan segenggam mimpi masih ku pegang teguh
Kebumen, 2021
BIMBANG
Karya : Hidayatul Umamah
Bukan
Bukan sebuah alinea yang ku suguhkan dengan hambarnya perasaan
Tapi kata percuma
Yang selalu hadir dalam syair keamburadulan
Kau bisa apa?
Jika jalan pikirmu hanya bertumpu pada realita
Dengan anggapan-anggapan semu yang hampir menafikan logika
Hey
Cara bodoh mana lagi yang meracuni pikiranmu ?
Hal ceroboh apalagi yang membuat mati akal sehatmu ?
Apa kau lupa ?
Berapa jengkal langkah yang telah kau telusuri
Berapa hitungan hari yang berlalu tanpa arti
Sudah cukupkah kau berperang dengan situasi
Lantas
Masih sudikah kau berdiri tegak
Meski ragamu harus kembali tergeletak
Ingat
Musuhmu hanya waktu dan jarak
Kebumen, 2021"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.