https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
"DAYITA
Didalam anala aku temukan
Helamu sedang mencari ruang
Untuk dihirup agar senantiasa hidup
Didalam anila aku melihat
Cinta yang menggeliat
Berkobar membakar semua yang
Membuat kita sesaat
Dimanik nabastala lintang
Melentang mengiring Surya hilang
Membentang menyambut engkau yang datang
Indurasmi masih terlihat Nirmala
Seperti kekasih yang diwajahnya
Bermanik lintang dan purnama
Nayanikamu memandangku sempurna
Melebur jiwaku menjadi seutuh aksara
Senyumanmu adalah madah yang abadi
Bahkan ketika sabit tersenyum pada wengi
Lintang lebih memilih hadir dipipimu,permaisuri
Tuhan memanglah maha indah dan mencintai keindahan
Dan engkau salah satu ciptaan terindah
Yang kujadikan wadah pada cintaku yang tumpah
PERIHAL MENCINTAIMU
Jika ada yang menyebut namamu
Disetiap doanya,percayalah itu adalah aku
Jika ada yang mewiridkan namamu
sebelum lelap percayalah itu adalah aku
Jika ada yang mengenang namamu
Disetiap bayang,percayalah itu adalah aku
Jika ada yang mencintai dirimu
Disetiap denyut, percayalah itu adah aku
Aku tak ingin kalah dari siapapun
Jika itu perihal mencitaimu
Aku tak ingin telat dari siapapun
Jika itu perihal merindukanmu
Aku tak ingin lambat dari siapapun
Jika itu perihal mengenangmu
Aku tak mungkin lupa karena apapun
Jika itu perihal mengingat tentangmu
Engkau ada dibayangku
Dikala cahaya menyentuh jemariku
Engkau ada diwiridku
Dikala tasybih menyentuh jemariku
Engkau ada didoaku
Dikala rindu menyentuh bibirku
Engkau ada dinafasku
Dikala cinta menyentuh hirup hidupku
Kau ada disetiap darah
Yang memompa denyut nadiku
Dan bagaimana aku bisa berdusta
Bila aku mencintaimu?
KITA YANG MANUNGGAL
Denyut nadimu adalah detak jantungku
Hela nafasmu adalah hirup hidupku
Jejak langkahmu adalah petunjuk jalanku
Dan panca Indramu adalah segalanya bagiku
Aku berdiri diatas kakimu
Aku berlari menuju jejakmu
Mengikuti debu yang tertinggal dilangkahmu
Menghirup nafas yang tersisa atas helamu
Darahmu mengalir abadi dinadiku
Lisanku senantiasa menyebut namamu
Matamu memandang apa yang aku pandang
Tanganku menggapai apa yang aku gapai
Aku dan engkau adalah manunggal
Cinta dan kita adalah kekal
Detik detak tak membuat kita retak
Maut rasa adalah sang jarak
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.