https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
ATMA BONGKO
Masih ku ingat
Ketika bagaskara bertemu dengan sang laluna
Wanita di ujung asa bergelut dengan
litaninya
Dengan lembut mengetuk jumantara mengharap belas kasih batara
Binar-binar di ujung matanya meredup
Air mata berlinangan, tubuhnya terbujur kaku tak hidup
Bertanyalah dia si pendosa
Kapankah hukumannya diberikan
Menantang tuhan yang dia kira musnah
Mengatakan semua hanyalah dusta
Sekaranglah dia sadar
Ringik penyesalan tak berguna
Ketika tubuhnya terbelenggu di tanah
Tersiksa dan terbakar bersama dosa-dosa
SANG PEMIMPI
Wanodya kecil memanjatkan doa
Ingin sekali dia menjadi maharani
Bermanja dengan Lembayung terindahnya
Tetapi kata mama dunia sangat pelik
Eunoia yang menari di kepalanya mendadak sirna
Arunika kini tak membuatnya semangat lagi
Sekarang dirinya telah beranjak dewasa
Asmaraloka hanyalah khayalan
Peluh keringat menemani di setiap saat
Tak ada lagi khayalan indah
Tertinggal kerja keras melanjutkan asa
COVID-19
Sekali aksara dituliskan
Ketika ditakdirkannya
Kamu tak dapat menolak
Gemerlap dunia luar tak lagi ada
Mengunci diri dari kejaran kematian
Gundah guling menjadi teman
Di bayang-bayangi kerabat
Satu persatu mulai wafat
Karsa tuhan menghadirkannya
Menjura kita semua kepadanya
Penuh harap agar semua ini dihentikan
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.