https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:
AKHIR KENANGAN
Pagi ini udara sejuk menghampiriku dengan damainya. Seakan tau gelora rasa yg tengah melanda, dengan langkah tegas kakiku terus melangkah menyusuri jalanan yg penuh bebatuan itu, menyusuri banyaknya semak dan pepohonan yang melambai- lambai malu. Hingga mataku bertemu, bertemu dengan sesuatu yg begitu aku rindui, dari Negeri Sakura aku menyusuri kata hatiku, suara- suara yang terus menggema tak kunjung henti seakan meminta diriku untuk kemari, kini disinilah aku, apa sekarang kau puas? Aku sudah disini meratapi kenyaaan pahit ini. Dengan perlahan aku menghapiri, angin kala itu tetap menemaniku menghempas lembut bunga yang kubawa untuk kupersembahkan padamu.
“Airin. Apa kabar mu? Tenangkah kau sekarang?”
“ Aku telah mengunjungimu, apa kau tau aku sampai membelah semua tabunganu untuk datang kesini.? Dan kau hanya mengacangiku seperti ini? aku benar-benar marah padamu”
“Airin apa kau ingat? Ah mungkin kau sudah lupa semuanya. Tapi tidak denganku bayanganmu selalu menjadi mimpiku, selalu Airin. Bahakan suara suara manismu pun masih terdengar hingga kini. Dan itu menjadi belati sekaligus coklat untuku. Oh ya apa kau ingat kenangan itu? mungkin jika kau lupa aku bisa menceritakannya untukmu. Sekaligus menghabiskan waktuku dengnmu, entah kapan aku bisa kemari lagi akupun tak tau. Maka dari itu kita habiskan wktu ini dengn semua kenangan manis itu, kau bersedia mendengarkannya bukan?”
Semua ini dimulai saat indahnya malam mulai datang, negeriku bersinar penuh gemerlap cahaya. Aku mengelilingi taman ueno (taito-ku). Dengan langkah santai aku menyusuri jalanan yg masih ramai walaupun sudah larut malam, bukan perkara besar, di negeriku sudah biasa akan kesibukan yang tak terkira. Aku melewati jalanan depan sebuah hotel centurion ueno yang menjadi hotel favorite untuk menginap kalangan anak remaja yg kuliah di Tokyo daigaku karena jarak dari ueno ke universitas itu hanya 1km. Namun kali ini ada yang menarik perhatiannku, seorang gadis yang keluar dai mobil kuning itu seperti membuat kakiku beku. Aku tetap memperhatikan gadis itu, rambut hitam tebalnya dengan senyum manis itu tak pernah aku temukan dari gadis manapun. Entah apa yg menggerakkan kaki ku, dengan setengah kesadaran aku menghampiri gadis itu, menatapnya dari dekat lalu dengan tidak tau malu aku menanyakan siapa namanya. Gadis itu seperti bingung dengan tingkahku, namun ia tersenyum manis seraya berkata.
“Namaku Airin Karisma panggil saja aku Airin. Kamu kok bisa bahasa Indonesia? Bukannya kamu orang asli dari sini? Oh ya namamu siapa?” kata gadis itu tersenyum ramah, aku masih terpaku dengan senyum manis yg ia miliki begitu indah untuk aku abaikan hingga ia menepuk kecil pundak ku.
“Hey mengapa kau melamun?”
Aku yang terkejut langsung menjawab dengan terbata-bata
“ A- aku Jirou Hiroyuki. Maafkan kelancanganku, aku pun tak tau mengapa aku menyapmu dengan bahasa Indonesia, kata itu terlontar saja dari mulutku aku minta maaf, aku memang senang belajar bahasa Indonesia karna itu aku cukup fasih menggunakan Bahasa Indonesia. Sekali lagi maafkan aku” aku menundukkan kepalaku karena merasa bersalah. Aku kembali memperhatikan gadis itu, Nampak jelas guratan lelah dalam raut wajahnya, aku merasa tak tega dibuatnya. Aku melihat jam yg melingkar ditanganku menunjukkan pukul 12 Am waktu di Tokyo. Pantas saja gadis itu terlihat lelah aku segera beranjak dari tempatku dan mejauhinya seraya berkata
“Sampai jumpa lagi Airin, akan kukatakan besok aku yakin kita akan brtemu lagi” kataku seraya pergi meninggalkannya tanpa menoleh padanya lagi.
Aku memulai hari-hariku seperti biasa tanpa ada yg special, tapi berbeda dengan hari ini aku mersa gembira entah kenapa, dan aku baru ingat hari ini ada perayaan hanami di taman Inogashira di kota Musashino. Entah rasa apa yg membuatku brtindak seperti ini, bagai orang bodoh aku menunggu gadis yg kutemui kemarin malam, gadis itu enar-benar menghipnotis diriku ini, hingga aku tak tau apa yg telah aku perbuat. Saat tengah asik menunggu, aku melihat gadis itu keluar dengan pakaian kimononya. Aku tak tau mengapa aku tak bisa berhenti memandangnya. Gejolak rasa yg ada benar- benar tak bisa aku tahan. Aku berjalan menghampirinya seraya menyapa gadis itu.
“Hai selamat pagi airin, kau ingin kemana hari ini? Mengapa kau memakai kimono? Apa kau ada acara khusus ?
“Hay selamat pagi juga, ahh baju ini? Aku hanya ingin memakainya, untuk sehari saja karena waktuku tidak banyak untuk ada disini, dan lagipula sedang ada perayaan hanami bukan? Aku ingin menghadiri itu.”
“ Ahh kebetulan sekali akupun akan kesana, maukah kau pergi bersama denganku?
“Wahh rupanya kau menepati perkataanmu semalam,baiklah ayo.”
“Baiklah.”
Akupun pergi ke taman Inogashira bersama Airin, sesampainya disana aku bisa melihat betapa gembiranya dia.
“ Wahh ini indah sekali… bunga- bunga sakura ini memang memukau. Kurasa setelah ini aku akan pergi dengan tenang.”
Airin terus berlarian kesana kemari menikmati guguran bunga sakura yang ditiup oleh angin. Sebagai lelaki aku tidak akan berbohong, kencantikan yang dimiliki Airin tak pernah aku temui dari wanita manapun, akupun tak tau mengapa aku mempunyai rasa seperti ini. Dari pertama kali aku melihatnya aku tak mampu menahan diri. Aura yang dipancarkannya membuatku tak mampu berkata-kata
“Hey hiro apa yg kau lakukan disana? Ayolah temani diriku merayakan hanami”
Aku tersadar dari lamunanku, dan menghampiri Airin yg dari tadi memanggilku,nmun saat aku melangkah seseorang memanggilku dan itu adalah sepupuku sendiri, dia sedang merayakan hanami bersama keluarganya dan mengajakku untuk bergabung. Aku melangkah mendekat kearah Airin dan menariknya untuk ikut bersamaku.
“Apakah temanku bisa bergabung lie?” Tanyaku pada sepupuku dan seluruh keluarganya.
Mereka hanya menggangguk dan tersenyum senang, kami bersama menikmati makan dan minum dibawah bunga sakura yang tengah bermekaran. Sudah menjadi tradisi setiap musim semi kala bunga sakura mulai bermekaran kami merayakan hanami disini, tak hanya di taman Inogashira,tapi ditaman taman lain di Tokyo pun aku dan seluruh keluargaku selalu merayakan hanami. Contohya di taman Koganei , taman Shinjuku-gyoen dan taman Sumida. Aku menatap Airin yang tengah mengobrol dengan keluarga sepupuku, rupanya walau kami baru bertemu namun Airin sudah seperti bagian dari keluarga ini entahalah, rasa itu kembali muncul membuatku tak mampu untuk berfikir jernih.
“Hey jirou kau sedang memikirkan apa? Ngomong-ngomong wanita yg kau bawa siapa? Sepertinya dia bukan berasal dari sini. Apa itu kekasihmu?”
“Uhukk!! Uhukk!!”
“Hey mengapa kau terbatuk?”
Aku tersedak sake yg kuminum akibat prkataan sepupuku, lie yg panik langsung memberiku minum dan mengusap-usap punggungku.
“ Aku tersedak tau! Lagipula mengapa kau bisa berfikir seperti itu? bukankah dia bukan gadis pertama yg penah ku bawa menemui kau bukan?”
“Ahh baguslah aku masih ada kesempatan untuk mendekatinya”
“ Tak mungkin kau bisa mendapatkannya” Aku memukul kepala adik sepupuku itu lalu kami tertawa bersama, kami melanjutkan minum sake dan menikmati perayaan hanami ini.
“Hey ini sudah menjelang malam mari kita pulang” kata Lie seraya membereskan semua barang bawaannya bersama keluarganya.
“Baiklah kalian duluan saja aku masih ingin disini, terimaksih makanan dan sakenya Lie” kata Airin yg berada satu langkah dibelakangku.
Aku merasa tidak tega meninggalkan gadis itu lalu aku member kode pada sepupuku dan ia hanya mengangguk.
“ Baiklah kami pergi dulu, senang bertemu denganmu Airin, sampai jumpa lagi”
Kata Lie yg dibalas senyuman oleh Airin aku bangkit dari duduk ku hendak pergi sedikit menjauh dari Airin agar dapat mengawasinya tanpa dicurigai namun Airin menarik tangnku menyuruhku untuk duduk.
“Hey hiro, terimakasih banyak atas waktumu, aku tidak bisa memberikan apapun padamu selain kata terimakasih ini. Aku harap kita bisa bertemu lagi, senang bisa bejumpa denganmu. Sekarang aku pamit pulang dulu ya. Sekali lagi terimakasih untuk hari ini Hiro”
Kata Airin seraya beranjak pergi, aku hanya terdiam melihat bayangannya yang semakin jauh. Aku tidak bisa melakukan apapun selain diam membisu.
Bertahun-tahun sudah berlalu, dan bayangan Airin masih saja menghantui pikiranku, namun kini tiba masanya untuk aku datang bertemu dengannya. Dengan perasaan senang aku bertemu salah satu saudara Airin yang dapat aku aku percaya karna hanya dia satu satunya orang yang tau keberadaan Airin. Namun siapa sangka ternyata ini adalah akhir dari kisah dan cerita kita.
“Aku sedikit tidak menyangka, kalau ternyata akhirnya akan jadi seperti ini Airin, aku mencarimu dari Negri Sakura, aku datang kemari hanya untuk menemuimu. Namun ternyata hanya nisan putih di atas pusara yang bertuliskan nama indahmu saja yang dapat aku lihat. Aku sedikit lelah dengan semua ini, bayanganmu tak kunjung hilang dari pikiranku, daripada semua ini berlanjut dan membuatku gila, lebih baik aku akhiri semua ini bukan? Agar cerita kita berakhir dengan lengkap bukan sepihak.”
Detik demi detik aku kian mati rasa kelopak mata sudah tak mampu untuk terbuka lagi, hingga kurasa semua berangsur gelap, sepertinya belati yg kubawa telah menunjukkan hasilnya. Sayup-sayup untuk yang terakhir kudengar orang berteriak “tolong!!! Tolong!! Ada yan bunuh diri di mkam seseorang tolong!!!” dan semua hilang di akhir kenangan.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.