https://www.lintang.or.id/2021/10/lomba-cipta-puisi-tingkat-nasional-net.html
Untuk melihat data peserta silakan kunjungi website www.net24jam.com
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Sebuah Puisi Tentang Senja Dibalik Kaca
Cahaya redup dari matahari senja
Tak begitu menyilaukan mata bahkan terlihat anggun dan menawan
Cahaya jingga menghiasi langit-langit sore
Melukiskan satu kenangan yang tak terlupakan
Aku suka senja dirumah, dibalik kaca terlihat indah
Dari jendela kaca ku habiskan waktu dengan senja
Terasa hangat bak pelukan malaikat
Ku merasakan belaian tangan lembut mengusap kepalaku
Sebuah ciuman manis menyentuh keningku
Dan berucap sepatah kata bak mutiara
Oh, senja yang terlihat dibalik kaca
Kau membuatku bernostalgia
Diriku yang melankolis seakan ingin membuat puisi tentang senja
Ku menikmati keindahan pemandangan senja
Dibalik kaca ingin ku abadikan pada sebuah album tentang senja
Senja, ku harap kau takkan pernah hilang
Temani waktuku dilangit sore merah jingga
Dan jadilah teman ku diwaktu kesepian
Ingin ku ingat kenangan tentang senja
Dibalik kaca ku berdo’a
Semoga dia baik-baik saja
Diriku yang lemah selalu terpaut oleh keringatnya
Oh senja, yang telihat dibalik kaca
Salamkan rinduku padanya
Dan Jadilah mata yang mengawasi keadaannya
Hujan Diakhir Tahun
Kita pernah bersama dalam satu keinginan
Menggapai mimpi bersama setinggi tingginya
Tak pernah terpikirkan bahwa kita akan berpisah jua
Hari yang penuh kenangan telah pergi dan menghilang
Di akhir tahun inilah kau hilang bak dimakan serigala
Menghilang tak ada kabar
Sekedar menulis surat pun tak kau sisihkan
Hujan mengiringi kepergianmu yang hilang
Sakit..
Sungguh aku tak mau menopang kesedihan ini sendiri
Ingin menangis dan teriak namun tertahan
Tak pernahkah kau mengingatku yang menunggu
Menanti kabarmu yang tak pasti
Tak unjukkan batang hidungmu lagi
Ku harap kau menghilang saja
Bersama hujan yang menghapus jejakmu
Mungkin kau telah bahagia
Bersama orang lain yang lebih baik dariku
Lebih baik tak hentinya hujan
Aku selalu iri melihat mereka yang bahagia di akhir tahun
Sejadinya aku merelung di sudut ruangan
Memikirkan orang yang tak mungkin kembali lagi
Sebuah Puisi Untuk Ayah Yang Hebat
Andi Ramdani
Wajahmu disirami oleh peluh keringat yang mengalir derasnya
Ingin ku usap keringatmu dengan tanganku
Namun aku tak tahu bagaimana caranya
Membuatmu dapat tersenyum tanpa suara
Tak hentinya kau kerja siang malam
Demi sesuap nasi yang kadang kami mengeluh
Ingin ku sandarkan saja dadaku padamu
Sehingga kau tak lagi merasa capai
Dan semua keringatmu ku gapai dengan tangan
Oh, ayah...
Jangan paksakan dirimu jika lelah
Biar kami anakmu yang menopang kehidupanmu
Biar anakmu yang menjadi tulang punggungmu
Jangan kau atasi semuanya sendiri
Ada kami sebagai anakmu
Tuhan, taak tega aku rasanya
Jika setiap cucuran keringatnya tak pernah kau gantikan
Sedangkan ia selalu kerja keras membanting tulangnya
Aku sangat terpikat
Seorang ayah hebat yang tak kenal lelah
Tak ada kata menyerah dalam hidupmu
Kau selalu maju dan bergerak tak hentinya
Ayah..
Maafkan anakmu yang durhaka
Kadang tak bisa membuatmu senang sedikitpun
Aku hanya dapat mendoakanmu
Untuk kebahagianmu
Tuhan,
Jagalah ia
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.