Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
MERAJUT ASA
Karya : Nurfajar Alamsyah
Dalam bimbang kusapa malam.
Hening tanpa akara rembulan pun terdiam.
Di mana masa terus berjalan dan gerimis pun mempercepat kelam.
Ada juga kelepak elang menyinggung muram bak menikam sudah menjadi sekam.
Dulu buntaraku ingin menjadi gemintang.
Walau tak sedikit citta yang harus kukorbankan dan terbuang.
Seperti bentuk cerlang penuntun kegelapan menjadi terang.
Terombang-ambing laksana gapahnya para pejuang.
Kini helaan nafasku seakan tertimbun asa bagai mentari waktu terbenam.
Kucoba melantangkan suara adzan, namun pijak dahaga memelas keram.
Dan berhenti pada masa yang tak didamba dan menampakkan wujudnya yang silam.
Tuk merajut sunyi yang tak lagi tersisa bersama cinta dan rindu terpendam.
Tidak ada jeda untuk memikirkan tanda.
Meskipun waktu berlalu mengalir
sampai ujungnya.
Merayu bernyanyi merindukan senja, dan menyongsong esok menjemput cinta.
Dalam rintik embun di malam Tahajud antara hima dan pintu nirwana.
Marjanji Aceh, 22 Agustus 2021"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.