Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
—Menemui Titik—
Derai hujan dan elegi seakan berkoloni menemani kesendirian anak dara itu
Aksa nya berembun mengingat kilas balik di penghujung jalan dengan sendu
Payoda semakin hitam namun tak membuat gadis itu beranjak sedikit pun
Tangannya memegang mawar hitam, atmanya seakan ikut pergi bersama sang dayita
Duhai sayang, mengapa harus kau yang pergi?
Meninggalkannya seorang diri
Di dalam sangkar yang tidak lagi dia mengerti
Hidupnya kini diselimuti elegi
Baskara muncul dengan indah setiap paginya
Namun sedikit pun tak mampu menciptakan senyum diwajah cantiknya
Kini, dia lebih senang memperhatikan rinai hujan yang turun
Berharap sang dayita ikut turun menyapanya
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.