https://www.net24jam.com/2021/10/lomba-cipta-cerpen-tingkat-nasional-net.html
Selamat Menikmati Cerpen di bawah ini:
" KEPERGIAN BERAKHIR BAHAGIA
Karya: Nadia Vitaloka
Di pertengahan malam aku terbangun, rasa dingin terasa menyelimuti tubuhku. Terasa dingin sekali, dingin sekali. Saat itu jam masih menunjukkan pukul 2 dini hari, terdengar rintikan hujan yang mulai turun membasahi atap rumahku. Ya, aku berpikir rasa dingin yang aku alami ini bisa jadi pengaruh dari hujan. Saat kulihat jendela kamarku seketika aku teringat saat aku memilih pergi darimu 2 tahun lalu. Saat sedikit kubayangkan terasa sesak yang kurasakan. Di mana hari itu dia berkata “aku akan selalu mencintaimu, mendampingimu menyangimu, dan selalu bersamamu, Sinta ” sebuah kalimat yang saat itu seketika membuatku sangat mabuk kepayang.
***
Tentunya memang banyak sekali kenangan-kenangan yang telah aku dan dia lalui bersama. Kedua orang tuaku dan orang tuanya sudah sangat dekat, bahkan orang tuanya menganggapku seperti anak sendiri. Aku diperlakukan dengan sangat baik dan diterima dengan baik di keluarganya. Saat aku sedang sakit pun orang tuanya selalu datang untuk merawatku.
Setelah beberapa tahun hubungan aku dan dia berlalu, semua sifat buruknya mulai terlihat. Dia sering berkata kasar dan suka memakai kekerasan. Sontak membuatku sangat terkejut, yang mana dia orangnya lemah lembut dan penyayang tiba-tiba berubah dengan seketika.
***
Hubungan aku dan dia yang sebelumnya bahagia dan sejahtera seketika berubah seperti di neraka. Sering kali aku menjadi bulan-bulanan dari kemarahannya. Mulai dari pukulan, tendangan dan kata-kata yang tidak senonoh keluar dari mulutnya. Tindakan yang dia lakukan pun bukan hanya sekali namun berkali-kali, akhirnya kesabaranku mulai habis lalu aku tidak tinggal diam, semua perbuatannya aku laporkan kepada orang tuanya. Yang mana orang tuanya memberikan pelajaran yang setimpal untuk perbuatannya. Beberapa waktu berlalu sifatnya kembali normal kembali, ya, aku tentunya masih bertahan dengan hubungan seperti ini. Aku dan dia kembali menjalani hari-hari seperti biasanya.
Namun puncak dari hilangnya semua kesabaranku, kasih sayangku, dan cintaku. Saat dia memukul kepalaku menggunakan helm motor yang mengakibatkan aku sampai terjatuh ke tanah, lalu melempar badanku menggunakan batu yang membuat lenganku mengeluarkan darah, dan yang lebih parah lagi rambutku ditarik hingga aku terseret cukup jauh. Aku menangis tiada henti saat itu sampai setelah dia melepaskan genggamannya di rambutku. Tentunya ini bukan sekadar masalah yang sepele, melainkan ini sudah melakukan kekerasan yang tidak manusiawi.
***
Akhirnya aku memilih untuk pergi dan mengakhiri hubungan ini. Sudah cukup aku bertahan dalam kesengsaraan. Pergi adalah jalan satu-satunya untuk aku bisa menemukan kebahagiaan, mengikhlaskan dan merelakan adalah jalan menemukan kebebasan. Maka kepergianku adalah cara yang paling tepat untuk bisa membahagiakan diriku sendiri. Tak ingin, tak ada lagi yang kuinginkan, aku telah lelah dan mencapai titik batas ku, kiniku akhiri semua perjuangan bersamamu.
***
“....Upsss” ternyata cukup panjang ceritaku. Namun saat ini aku sudah menemukan seorang pria yang mampu menjagaku, menyangiku, dan mencintaiku. Tentunya seseorang yang membuat hari-hariku jauh lebih baik lagi. Karena dia adalah seorang yang sifatnya tidak jauh beda dengan ayahku. Sudahlah sembari kutarik kembali selimut dan aku hanya tersenyum dan berpikir ternyata keputusan yang telah aku ambil tidaklah sia-sia, aku menemukan orang yang tepat dan kembali mendapatkan kebahagiaan.
“Seorang pria mampu mengucapkan berkali-kali kata putus kepada pasangannya. Namun berulang kali pula seorang pria itu akan kembali dengan alasan masih cinta. Beda dengan wanita, seorang wanita akan sangat bodoh jika sangat mencintai pasangannya meskipun berulang kali disakiti, Namun wanita akan berpikir beribu kali untuk mengucapkan kata putus kepada pasangannya. Akan tetapi jika sudah terucap jangan harap untuk dia kembali lagi”
Biodata Penulis
Nadia Vitaloka, lahir di Sarolangun, 25 Juni 2001. Tercatat sebagai salah satu mahasiswa di Universitas Jambi, jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Bercita-cita sebagai seorang guru, dan memiliki hobi menulis. Di dalam dunia ini tidak ada hal yang tidak mungkin, jika ingin berusaha semua keinginan akan tercapai. Ada berapa hal yang sangat iya ingat adalah jangan lupa bersyukur dan jangan pernah melupakan orang yang baik terhadap kita, ibarat kata selalu ingatlah akan asal-usulmu jika ingat akan hal itu niscaya kebaikan akan selalu menyertaimu. Untuk lebih dekat lagi bisa mengunjungi Instagram @nda_vitaloka atau email nadiavitaloka32@gmail.com .
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.