Selamat menikmati puisi di bawah ini:
TERIMA KASIH TUHAN
Mentari hari ini terbit tak seperti biasanya
Keagungan sinarnya tertutup sang awan kelabu
Embun di kaca jendela seolah menyapa penuh ketenangan
Lampu putih memancar menyilaukan pandangan
Sedang alarmku, berisik mengacau
Memecah lamunan yang bertengger di benak
Kakiku seperti mati langkah
Menyentuh keramik bersuhu rendah
Kling kling kling..
Bunyi khas itu kerap kudengar setiap jam, bahkan setiap menit
Nampaknya para guru sudah mulai memberi tugas di aplikasi hijau itu
Jenuh memang jika setiap hari harus begini
Tapi, memberi banyak tugas bukan berarti buta hati
Bak memberi batu loncatan, beliau ingin yang terbaik untuk masa depan anak didik
Semangat? Oh tentu
Tak salah jika ada yang lelah
Tapi menyerah bukanlah tindakan yang benar
Bagaimana dengan perjuangan ayah bunda mencari biaya selama ini?
Ucapan movitasi ayah bagai pohon rindang meneduhkan
Pelukan bunda seperti selimut tebal menghangatkan
Solusi teman seperti peta dalam ketersesatan
Betapa baik Tuhan mengirimkan orang seperti kalian
Guru tercinta, sahabat, serta ayah bunda
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.