Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
TANGGUNG JAWAB DAN KEKECEWAAN ORANG TUA.
Si tukang cangkul mengorbankan tubuh
Bagi cakrawala dan perut anak-anak bodoh
Di bawah langit,di atas tanah dan di depan rumput-rumput bernyawa dituliskan lelah
Disemaikan sumber hidup untuk anak-anaknya
Dengan keringat dari tubuhnya
Ia tidak pernah bertanya,""mengapa semakin larut
Kau semakin menawan anakku?""
Di depan sang penakluk,ia memeluk kebodohan
Dan keserakahan mereka,
Menyembuhkan luka-luka dan luapan jiwa panas nan mengerikan dari mereka dengan air matanya
Ia selalu berkata,""pulanglah, lelahmu adalah miliki!""
Ketika petang hampir menyetubuhi malam
Si tukang cangkul mengorbankan kepala dan harga diri
Anak-anak bodoh yang dikembangkan dengan tubuhnya, melempar kan ke dalam sumur
Tidak ada harapan dan cahaya untuknya di sana
Dengan rasa sakit, si tukang cangkul berkata,"" pergilah, kebodohan mu telah membunuhku!""
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.