Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Rembulan terakhir
Terpancar sinar memantul di mata
Terlukis indah penuh wibawa
Pujangga sang syair terus berlaga
Menyambung cahaya menembus durzana
Menyayat hati bagai mengiris bawang
Penuh luka saat sinar terakhir bertandang
Sinar yang elok untuk di pandang
Bersama syair yang terus berdendang
Wahai rembulan terakhir,
Mungkinkah aku kan bertemu dengan mu lagi?
Yang telah terganti oleh matahari pagi
Yang slalu memancar terus menyanyi
Dan membuat tumbuhan semakin menjadi
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.