Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"PERMATA BERKERUT
tiada arti indah tanpanya
Mengingat masalalu denganya
Haru ku pecah entah mengapa
Dirimu sungguh berharga
Di karenanya diriku ada
Malam legam dan di tangan orang kejam
Permataku berjuang menerjang malam
Kakimu yang berlari mencari bantuan,mereka hanya terdiam...
Kejam, sungguh kejam mengapa mereka hanya diam...
Ingin sekali aku berteriak
Bantu ibuku...Aku memohon itu!
Ayah, aku tahu jika kau tak peduli kan padaku?
Pada ibuku?
Aku mohon bantu dia, sekali ini saja, demi kelancaran kelahiranku aku mohon padamu...
Mengapa dirimu hanya acuh?
Ini istrimu, ini tanggung jawabmu!
Tuhan...mengapa ibuku harus mengalami ini
Alur kehidupannya sudah terorak arik karnaku
Sejak aku ada di perutnya mengapa ia harus mendapat cobaan begitu berat Tuhan..
Mengapa?
Ibu, kuatkan dirimu..
Anakmu ini akan hadir di duniamu ibu
Anakmu ini akan mengusap air matamu bu
Anakmu ini yang akan menemanimu
Hanya aku bu yang bersamamu
Hanya aku, mereka semua tak peduli padamu
Maafkan aku bu, ini semua karenaku
Mengapa aku harus hadir,mengapa
Jika kehadiranku membuatmu tersiksa
Bu...mengapa kau sedih?
Aku sudah hadir di pelukanmu bu...
Tapi mengapa air matamu masih mengalir?
Apakah engkau tak mengharapkanku?
Ah tak mungkin, aku tahu, dirimu takut nasibku sepertimu kan bu?
Doakan anak mu ini, semoga kelak bisa menghapuskan lukamu yang masih basah ini
Doakan bu semoga anakmu tak senasib denganmu
Karena aku tau, aku tak kan sekuat dirimu
Sudahlah bu lupakan itu, mari kita jalankan bersama, lupakan yang membuatmu beban
Terimakasih permataku, dirimu yang mengajarkan kerasnya hidup ini,
Ibu....
Lamongan, 3 September 2021
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.