Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"NYANYIAN ELEGI TANAH LEUSER
Kita pernah saksikan semut-semut
Berbaris di sepanjang kayu basah
Kita pernah saksikan orang utan
Bernyanyi menggema di rimba tanah alas
Kita pun pernah mendengar nyanyian jangkrik
Malu-malu dibalik semak belukar
Kita juga pernah menyaksikan rusa, harimau
Serta seribu kunang-kunang berpesta, tertawa
Berkelakar bersama.
Tanah leuser tanah kita
Rumah berjuta flaura dan fauna
Hijaumu membentang bak
zamrud khatulistiwa
Sungai-sungaimu meliuk membelah
sepanjang bukit barisan
Tanah leuser
Warisan indatu moyang untuk Indonesia.
Namun dalam diam, lumut kerak mulai
Enggan menempel di sela bebatuan
Pucuk-pucuk pohon paku enggan berdiri pongah
Bunga-bunga rumput gagal bersemi seperti dulu
Dan daun-daun pinus menguning
Lalu gugur
Jatuh ke tanah
Tetapi kita masih bisa tersenyum kawan
Walau terkadang gergaji mesin dan bulldozer itu
Terus memainkan melodi duka
Menggusur rumah-rumah tupai
Yang sedang asyik menikmati musim kawin.
Menghancurkan kerajaan-kerajaan lebah
Yang siap memanen madu
Merubuhkan sarang laba-laba yang baru
Saja selesai dirajut.
Sayangnya kita pun masih tertawa kawan
Kita terbuai sebongkah kenikmatan
Yang mereka hidangkan
Pohon-pohon ditumbangkan
Berganti jalan-jalan mekar
Gajah-gajah disingkirkan
Berganti ladang sawit
Mereka menjual hutan kita
Karena memburu gas geothermal
Pengganti listrik
Leuser meradang
Mereka pun terus menendang
Kawan, kita belum terlambat!
Selamatkan leuser agar tak hilang
dalam sketsa peta dunia
agar tak luruh seluruh cintanya
Dan kelak cucu kita
Tak menyukat air mata.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.