Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"Merdeka atau mati
Indonesia
satu kata berjuta histori yang ada
dari keringat, air mata. hingga darah yang bercucuran
engkau nama yang di perjuangkan hingga detik ini
engkau nama yang di sematkan di dalam dada ini
tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran
tak peduli tua muda
hingga balita merasakan perihnya darah yang keluar dari tubuhnya, namun dengan bangga jenazahmu tersenyum,
menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati demi terwujudnya satu kata MERDEKA
Genangan darah tumpah di atas tanah tak bertuan
beribu ribu nyawa melayang
bergelimpangan di atas tanah tak bertuan
sebuah tanah lampah yg dahulu menjadi medan perang
seorang pejuang berteriak lantang mengangkat tinggi panji kemenangan
gagah berani memegang senjata melawan penjajah hina dan nista
dua kata menjadi pilihan merdeka atau mati tak ada lain selain itu kecuali merdeka atau mati
hujan peluru memberondong tubuh kekarnya
tetap tegak meski tubuh berlubang tertembak peluru tajam darah bercucuran membanjiri medan perang meski namamu tak kami kenal meski jasadmu tertimbun bersama gundukan tanah atau ragamu
berserakan hancur lebur terkena ledakan senjata penghancur
namun kau lah pahlawan sejati kami yang telah mengorbankan jiwa dan ragamu demi sebuah hak kebebasan
yakni kemerdekaan
Namun...
sejak engkau datang (corona) hidup kian membuat kita tak ramah, pendidikan terhambat, pejuang nafkah dibuat gelisah, hingga suara ambulance terdengar hampir setiap saat
meskipun wabah ini belum usai, kemerdekaan tetaplah merdeka
kami akan mengangkat bendera mu setinggi langit
suara kemerdekaan akan terus bergema di setiap hembusan napas.
Sekali lagi tantangkan dua pilihan kemerdekaan atau mati.
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.