Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Mengeja Riwayat Oktober
Oleh: Tiara Nursyita Sariza
Sebuah tragedi berdarah yang hampir punah
tiba-tiba aku datang mengeja riwayat yang telah sansai
masih lekat di ingatan
merambat di sepanjang urat
dan napasku yang tersegal
kala demokrasi menjadi raungan para pemuda
sepertiku : ""Serbu!!!""
8 Oktober, tragedi menghantui
aku telah menyaksikan batu-batu menjadi licin
diselimuti air mata
yang meledak dari letusan senjata orang miskin
yang tiada unjuk rasa lebih panas
atau lebih ganas
bagai bedil yang berapi
dari moncong mereka sendiri
kala itu,
hanya doa ibu seingatku
yang mengukung jalanku
dengan restu
untuk tidak sama mengutuki pemimpinku
dan kadang tiba di mana hari
gas kepedihan mewakili segala swara yang tertekan
di depan kampus
aku melihat cinta demi keadilan menjadi letusan
lalu segerombolan mahasiswa akan turun ke jalan
sekedar mengucilkan
atau meneriakkan kebohongan
Oktober, 2021
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.