Cover buku |
Selamat Menikmati puisi di bawah ini:
Luka
Oleh : Akwila Agustia Christiyanti
Tinta menjadi saksi bisu
Kala daku menyisipkan namamu
Jemari yang dahulu gemulai menari nari
Seakan kaku bagai paku yang terjerat karatnya
Pelan pelan rapuh
Pelan pelan hancur
Sebab didalamnya ada makna yang menggores luka
Ini aku…
Tiada tempat mengadu
Mengukir kisah cantik berealita pahit
Kehilanganmu telah jadi asa yang terabaikan
Menjadi luka yang pelan – pelan terbunuh mati.
Kumaafkan tuk setiap kecewa yang dibentuk
Kuikhlaskan tuk setiap usai yang diputuskan
Kuseka tiap tetes tanpa aba yang tersembunyikan
Dan kukembangkan sudut bibir merelakan
- Akwila Agustia Christiyanti, Pati Jawa Tengah.
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.