Selamat menikmati puisi di bawah ini:
Kali terakhir
By : Syahidah husna
Rintikan hujan yang tak kunjung henti
Getaran petir yang terus menyambar langit
Seakan menandakan perpisahan yang akan terjadi
Langit seakan ikut berduka menyambut kepergianmu
Bunyi ambulance yang tak henti terdengar di telinga ku
Diiringi suara isak tangis yang menghantui ku kala itu
Tubuh mu terbalut oleh kain putih yang suci
Doa-doa tak henti dipanjatkan untukmu
Tak lagi dapat kulihat senyum yang cerah bagaikan bulan dimalam hari
Tak dapat lagi ku genggam tangan manis mu
Tak lagi dapat kudengar suara tawa mu yang mengisi seluruh ruangan
Kini hanya bisa ku ratapi kepergian mu dalam sendu
Entah kepada siapa lagi tempat ku berkeluh kesah
Entah siapa lagi yang akan mewarnai hari-hari ku
Kali terakhir ku melihat wajah indahmu yang biasa bersinar berubah begitu pucat
Kali terakhir ku menggenggam tangan hangat mu yang kini menjadi dingin
Hanya bisa ku sampaikan terimakasih ku atas kehadiran mu
Sungguh tak kan ada manusia yang bisa sesempurna dirimu
Terimakasih telah mewarnai hari-hari ku
Hanya bisa ku sampaikan semoga kau Bahagia di atas sana
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.