Selamat menikmati puisi di bawah ini:
KALBU BERDURI
; Fajar mulai menyinsing,
Embun memercik derap langkah,
mentari menyibak lembaran hari silam,
usia makin merayap menuju harapan ,
yang terbentang antara samar dan bayangan,
Engkau penuhi hatiku dengan kenangan,
penuhi dadaku dengan kesenangan,
jiwa yang sigap mendengar,
menunggu tutur katamu,
dirimu seperti angin ribut,
halus membelai seperti rumput,
mencekam bagaikan kabut,
malam yang dingin menyengat tubuhku,
memeluk jiwa yang resah ,
hatiku hancur berkeping keping ,
saat dirimu meninggalkanku seorang diri
,kau yang selalu terpatri ,
dirimu yang kusayangi ,
cinta suciku yang selalu kuhiasi ,
menemaniku dalam hidupku,
Namun kau telah pergi meninggalkan hidupku ,
tak ada yang bisa kujangkau,
sempurnalah sudah kesepianku ,
kalbu yang berteriak mengaduh kesakitan ,
namun yang kudapati heningnya kehidupan ini ,
sia sia kucari pancaran sinarmu, dirimu lambat laun menghilang ,
di kegelapan malam yang gelap gulita,
seakan dirimu bagaikan bayang bayang hitam
,
betapa hampanya hatiku ini ,
betapa hampanya dan heningnya dunia ini ,
jiwa yang tersakiti ,
jiwa yang sedang merendam amarah ,
jiwa seakan mati berdiri ,
melihatmu telah pergi
,
meninggalkanku tanpa perasaan bersalah,
jejakmu membekas di sanubariku ,
berlinanglah air mataku ,
ku menangisi dirimu ,
penerang kegelapanku ,
perlahan engkau meredup,
dan engkau menghilang selama lamanya ,
suatu hari nanti ,
jasadku tak akan ada lagi,
tapi dalam bait bait sajak ini ,
kau tak akan kurelakkan pergi
"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.