Selamat menikmati puisi di bawah ini:
"JENUH
Dikala sang surya menampakkan wajahnya
Sang pejantan berkokok menyuarakan nada
Manusia berlalu lalang menapakkan kakinya
Hilir mudik roda melintas jalan kota
Hari berlalu dengan kekuatannya
Dengan kecepatan penuh terus melaju
Berlari tanpa tahu lelah hati
Jenuh tlah menyelimuti otak
Dalam belenggu tak berdaya
Meronta, berontak dan memaksa diri
Keluar dari raga dgn ketidakpastian
Kapan semua akan sirna
Jenuh menghantui hati
Kepala penuh dengan beban
Hati penuh dengan teriakan
Kapan akan berakhir
Himpitan desakan, teriakan merajalela
Menyelimuti hati yang bergejolak
Dengan ketidakpastian, kapan berakhirnya
Aku harus mengusirnya
Pasti bisa, pasti bisa
Kemelaju kencang memutar otak
Kuteriakkan di alam raya
Aku bebas, aku bebas
Tapi,...
Jenuh masih menghampiri
Masih menyelimuti
Kegundahan hati"
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.